Tampilkan postingan dengan label AlaSantri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AlaSantri. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Desember 2017

Ayo Kerja dalam Kitab “Cempaka Dilaga” Mama Sempur

KH Tubagus Ahmad Bakri Purwakarta, Jawa Barat terbilang produktif menulis kitab. Di antaranya adalah Cempaka Dilaga yang membahas dorongan bekerja. Kitab berjudul lengkap Cempaka Dilaga; Mertelakeun Perihal Wajib Usaha (Cempaka Dilaga; Menerangkan Perihal Wajib Usaha/Bekerja) dengan tebal 19 halaman.

Dari jumlah 10 kitab yang didapatkan, Kitab Cempaka Dilaga ini merupakan satu-satunya karya kiai yang akrab disapa Mama Sempur yang judulnya berbahasa Sunda. Sementara sembilan kitab lainnya menggunakan bahasa Arab.

Ayo Kerja dalam Kitab “Cempaka Dilaga” Mama Sempur (Sumber Gambar : Nu Online)
Ayo Kerja dalam Kitab “Cempaka Dilaga” Mama Sempur (Sumber Gambar : Nu Online)

Ayo Kerja dalam Kitab “Cempaka Dilaga” Mama Sempur

Kitab ini ditulis dengan huruf Arab Pegon ditulis pada tahun 1378 H (hal.6) dan selesai pada hari Senin tanggal 8 Dzulhijah (h.19). Jika dikonversi ke dalam tahun Masehi berarti tanggal 15 Juni 1959 M, selesai Nopember 1962.

Mama Sempur memberikan izin kepada Raden Haji Ma`mun Nawawi Cibogo, Cibarusah untuk memperbanyak kitab Cempaka Dilaga.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Kitab ini terdiri dari lima pasal dan satu faidah, sebagaimana berikut: Pasal pertama membahas tentang dorongan bekerja kepada umat Islam. Dalam pasal ini disebutkan hadits Rasulullah dan pendapat para ulama tentang keutamaan bekerja serta kecaman bagi orang yang malas dan tidak mau bekerja.

Di antara kecamannya adalah orang yang malas dan tidak mau bekerja diumpamakan seperti bangkai. Sebagaimana umumnya bangkai, keberadaannya tidak bermanfaat bahkan hanya memberikan bau yang tak sedap bagi orang-orang di sekelilingnya. Selain itu, orang yang malas dan tidak mau bekerja juga disebut orang bodoh/pandir (humqun) (h.3-4)

Pasal kedua membahas tentang larangan menjalani bisnis atau melakukan pekerjaan yang dilarang oleh agama Islam (haram). Dalam fasal ini disampaikan berbagai dalil yang melarang umat Islam untuk berbisnis barang haram, seperti bisnis narkoba, berbuat curang, mencuri dan sebagainya (h.5-6).

Pasal ketiga membahas tentang kewajiban menjalin hubungan baik dengan tetangga. Seperti pasal-pasal sebelumnya, dalam pasal ini pun disampaikan dalil-dalil tentang perintah dan anjuran kepada umat islam untuk berbuat baik kepada tetangga pada khususnya dan seluruh makhluk di muka bumi pada umumnya (h.6-10).

Pasal keempat membahas tentang kewajiban umat islam untuk berbakti dan taat kepada pemerintahan yang sah. Harus taat walaupun pemerintah tersebut secara fisik kurang sempurna seperti tidak punya tangan dan kepala tak ubahnya seperti buah anggur atau pun pemimpin tersebut berbuat dzalim. Namun demikian wajib hukumnya bagi umat Islam untuk membangkang kepada pemerintah apabila umat Islam diperintah untuk berbuat maksiat, Mama Sempur menandaskan rakyat hanya diperbolehkan untuk membangkang perintah maksiat saja dan dilarang memerangi pemerintah (h.10-14)

Pasal kelima membahas tentang kaidah ushul fiqh mencegah kemadaratan lebih baik dari pada mendatangkan kemaslahatan (akhafu darurain). Jika seorang muslim berada dalam kondisi dilematis karena harus memilih satu dari dua pilihan, maka yang harus dipilih adalah perkara yang tidak ada kemadaratannya atau perkara yang paling sedikit madaratnya. Contoh kasus yang digunakan untuk menerangkan kaidah ini adalah apabila seseorang melakukan suatu perkara tetapi dengan perkara itu nyawa atau hartanya akan hilang maka wajib baginya untuk meninggalkan perkara tersebut agar bisa terhindar dari kemadaratan (h.15-19).

Pasal selanjutnya adalah faidah, materi pembahasan dalam faidah ini adalah tentang keutamaan Imam Syafi`i dalam konteks kenegaraan. Secara implisit dalam pasal ini Mama Sempur mengungkapkan bahwa jika pulau Jawa ingin menjadi sebuah `negara` yang kuat dan rakyatnya juga makmur maka pemimpinnya harus bermazhab Syafi`i.

Menurut Mama Sempur ini lah salah satu karomah Imam Syafi`i karena beliau adalah keturunan Rasulullah. Dalam menempatkan bab faidah ini, Mama Sempur memposisikannya diantara bab empat dan bab lima (h.14-15).

Dalam kitab ini juga Mama Sempur menyebut tiga jenis pekerjaan, yaitu bertani, berdagang dan menjadi karyawan. Menurutnya, pekerjaan yang mesti dilakukan adalah di bidang pertanian karena terdapat keberkahan di dalamnya. Selain itu juga dalam bertani bisa memberikan manfaat kepada manusia dan binatang sehingga keseimbangan alam akan tetap terjaga dan kelak di akhirat apa yang dimakan oleh binatang dari hasil pertanian tersebut akan menjadi pahala sodaqah (h.2).

Menurut Mama Sempur, dengan bekerja dan mempunyai kekayaan harta akan mendapatkan paling tidak ada tiga keutamaan, yaitu pertama dapat memberi manfaat kepada saudara, sahabat dan orang-orang di sekelilingnya karena dengan mempunyai kekayaan bisa shadaqah atau pun memberikan upah kepada mereaka.

Kedua terselamatkan dari sikap inkar janji karena orang yang tidak punya uang ketika dalam kondisi terdesak akan berjanji namun janji itu kemudian diingkari karena belum mempunyai uang. Dan keutamaan yang ketiga adalah terhindar dari sikap meminta-minta kepada orang lain. perbuatan tersebut menurut Mama Sempur, merupakan perbuatan yang hina (h.3).

Mama Sempur mengingatkan, sebelum berangkat kerja, hendaknya mempunyai lima niat; affaf (melindungi diri dari mengkonsumsi barang haram), menjaga diri dari meminta-minta kepada orang lain, menjaga diri dari berharap harta orang lain (thoma) apalagi mencuri, dan terakhir adalah melaksanakan kewajiban mengurus keluarga (h.4-5). (Aiz Luthfi)

Keterangan. “Mama” berasal dari kata “rama” dalam bahasa Sunda yang berarti ayah. Hal itu sebagaimana di Jawa yang menyapa tokoh agama dengan “romo”.  . Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Habib, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Selasa, 05 Desember 2017

Doa ketika Mempertemukan Mempelai Pria dan Wanita

Dalam tradisi Nusantara sebagaimana diajarkan oleh para ulama kita, pada saat akad nikah, ada tradisi mempertemukan mempelai pria dengan mempelai wanita. Biasanya prosesi ini dilakukan setelah akad nikah selesai. Tradisi mempertemukan ini merupakan pertanda bahwa sejak saat itu, mempelai wanita telah halal bagi mempelai pria, begitu pun sebaliknya.

Bukan hanya dipertemukan, namun kedua pasangan tersebut juga didoakan agar menjadi pasangan yang baik dan penuh berkah.

Doa ketika Mempertemukan Mempelai Pria dan Wanita (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa ketika Mempertemukan Mempelai Pria dan Wanita (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa ketika Mempertemukan Mempelai Pria dan Wanita

Dikutip dari karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr (Surabaya: Kharisma, 1998), hal. 284, berikut ini adalah doa yang sepatutnya diucapkan bagi pasangan pengantin yang baru saja dipertemukan. Doa tersebut ialah:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Bârakallâhu likulli wâhidin minnâ fî shâhibihi. Allahumma innî as`aluka khairahâ wa khaira mâ jabaltahâ ‘alaihi wa a’ûdzu bika min syarrihâ wa min syarri ma jabaltahâ ‘alaihi

Sang Pencerah Muslim

“(Semoga) Allah memberkahi masing-masing dari kita dengan pasangannya. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikannya dan kebaikan pasangannya, dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan pasangannya.”

Demikian, semoga bermanfaat. Amin. Wallahu a’lam bi shawab.

(Muhammad Ibnu Sahroji)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Nahdlatul Ulama, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Minggu, 03 Desember 2017

KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi memastikan dirinya tidak akan menghadiri Konferensi Khilafah Internasional yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 12 Agustus 2007 di Gelora Bung Karno Jakarta.

Dalam berbagai selebaran dan bulletin Jum’at yang diedarkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia, disebutkan bahwa KH Hasyim Muzadi akan memberikan orasi bersama dengan tokoh-tokoh Islam lainnya, meskipun ada penjelasan bahwa status kedatangannya masih dalam konfirmasi.

“Saya tak akan datang karena Nahdlatul Ulama dengan Hizabut Tahrir Indonesia memiliki perbedaan pandangan dalam konsep kebangsaan dan keindonesiaan,” tuturnya, Jum’at.

KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional

Pengasuh Ponpes Mahasiswa Al Hikam Malang ini merasa perlu memberi penjelasan karena banyaknya pertanyaan, baik melalui PBNU atau pribadinya sendiri tentang acara tersebut. Kehadirannya ditakutkan bisa memberi persepsi bahwa NU mendukung khilafah Islamiyah yang dikampanyekan oleh HTI.

Meskipun sama-sama berdakwah dan berjuang untuk menegakkan ajaran Islam di muka bumi, NU dan HTI memiliki pandangan yang mendasar tentang konsep kenegaraan. NU turut berjuang dalam upaya kemerdekaan Indonesia dan akan tetap mendukung tegaknya NKRI sementara HTI berjuang mengembangkan khilafah Islamiyah.

Ghozie, Sekpri Kiai Hasyim mengaku bahwa undangan untuk meminta KH Hasyim Muzadi menjadi pembicara memang sudah dikirimkan oleh panitia konferensi khilafah Internasional. “Abah memang tidak berkenan untuk hadir dalam acara tersebut,” tandasnya. (mkf)

Sang Pencerah Muslim



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 02 Desember 2017

Perpustakaan SMA NU 1 Gresik Ikut Seleksi Tingkat Nasional

Gresik, Sang Pencerah Muslim. Prestasi membanggakan ditorehkan perpustakaan Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama 1 (SMANUSA) Gresik, Jawa Timur, sebagai juara pertama tingkat provinsi. Selanjutnya perpustakaan sekolah yang berada di bawah PW LP Maarif NU Jatim ini akan mengikuti seleksi tingkat nasional.

"Perpustakaan kami dinyatakan sebagai pemenang pertama tingkat provinsi Jawa Timur pada bulan Juli lalu," kata kepala sekolah, Bapak Nasihuddin kepada Sang Pencerah Muslim, Selasa (13/10). Kendati telah ditetapkan sebagai juara pertama, namun piala dari Gubernur Jawa Timur baru diterima Senin kemarin, lanjutnya.

Perpustakaan SMA NU 1 Gresik Ikut Seleksi Tingkat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Perpustakaan SMA NU 1 Gresik Ikut Seleksi Tingkat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Perpustakaan SMA NU 1 Gresik Ikut Seleksi Tingkat Nasional

Masih kata Bapak Nasihuddin, selanjutnya perpustakaan tersebut akan diikutkan seleksi tingkat nasional. "Hari ini ada visitasi tingkat nasional," ungkapnya. Dan pengumuman pemenang nantinya akan diterima tanggal 30 Oktober di Jakarta, lanjutnya.

Sang Pencerah Muslim

"Untuk saat ini perpustakaan sekolah kami masuk posisi sepuluh besar nasional. "Doakan hasil visitasi nantinya akan bisa juara satu," harapnya.

Perpustakaan SMANUSA telah dikunjungi sejumlah sekolah dan instansi pemerintah. "Bahkan kemarin sudah ada permintaan kunjungan dari SMASt Louis Surabaya," bangganya.

Sang Pencerah Muslim

Sekolah ini sejak didirikan, berkembang karena inovasi dan terobosan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Jumlah siswa saat ini seribu dua ratusan sehingga menjadikan sebagai sekolah favorit dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Untuk menjawab tantangan dunia pedidikan dan tuntutan masyarakat yang menginginkan sekolah berkualitas di bidang IPTEK dan IMTAQ yang dapat berkompetisi di tingkat nasional dan internasional, maka mulai tahun 2000 membuka kelas khusus yang didesain secara khusus.

Kemudian tahun 2010 ditingkatkan dari kelas khusus menjadi kelas yang bertaraf internasional (Kelas SBI) dengan kurikulum adaptif, yakni perpaduan antara kurikulum Cambidge dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh BSNP serta kurikulum dari kementerian agama yang dikombinasikan dan dipadukan dengan kurikulum LP Maarif NU yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik SMA .

Sejumlah prestasi telah diraih sekolah yang berdiri sejak tahun 1968 ini di berbagai kompetisi. Baik lokal, regional hingga nasional.

Dengan diraihnya penghargaan tingkat provinsi dan diikutkan dalam seleksi nasional, diharapkan prestasi tersebut dapat menginspirasi sejumlah lembaga pendidikan khususnya yang berlebel NU. "Mudah-mudahan ini akan menjadi inspirator bagi sekolah dan madrasah NU yang lain," pungkasnya.? (Ibnu Nawawi/Mahbib)

Foto: Perpustakaan SMANUSA saat diresmikan.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Jumat, 01 Desember 2017

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam

Bantul, Sang Pencerah Muslim

Kesebelasan Pondok Pesantren Al-Asyariyah berhasil menundukkan kesebelasan Pondok Pesantren Darussalam pada Liga Santri Nusantara 2016 dalam pertandingan sepakbola 8 besar seri nasional, Jumat (28/10) malam. Gol diciptakan M Raply pada menit ke-62.

Sampai peluit panjang ditiup wasit Haryadi, kedudukan tetap 1-0 atas keunggulan Al-Asyariyah dalam pertandingan berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta itu.

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam (Sumber Gambar : Nu Online)
Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam (Sumber Gambar : Nu Online)

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam

Sejak awal pertandingan, dua kesebelasan bermain cepat dan keras. Beberapa kartu kuning terpaksa dikeluarkan wasit untuk pemain yang melakukan pelanggaran keras. Affan nomor punggung 9 dari Darussalam mendapat kartu kuning pertama pada menit ke-9.

Sang Pencerah Muslim

Sementara dari Al-Asyariyah mendapat kartu kuning pada menit ke-8 atas nama Al-Hamra H. Menit ke-40, M Raply mendapat hal serupa. Lalu pada menit ke-68 Al-Hamra kembali diganjar kartu kuning sehingga ia harus keluar lapangan karena akumulasi kartu.

Dengan demikian, Al-Asyariyah maju ke babak selanjutnnya, semifinal esok hari di stadion yang sama, siang hari Sabtu (29/10). (Abdullah Alawi)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Doa Sang Pencerah Muslim

Kamis, 16 November 2017

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an

Di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, masyhur dengan pondok pesantren penghafal Al-Qur’an. Nama-nama pondok Al-Muayyad, Al-Qur’aniyy, begitu tersohor hingga ke luar daerah. Bila waktu subuh maupun maghrib, dari pondok tersebut, sering pula kita dengarkan lantunan syahdu para santri yang tengah mendaras Kalamullah. Belum lagi ditambah para ustaz serta ustazah di langgar maupun masjid, yang selalu setia menemani para santri mengaji Kitab Suci.

Di daerah penghasil batik itu, terdapat sejumlah tokoh ulama ahlul-Qur’an. Siapa yang tidak kenal KH Ahmad Umar bin Abdul Mannan, KH Ahmad Musthofa (Mbah Daris), KH Ahmad Asy’ari, KH Asfari (Mbah Bei), dan masih banyak lagi nama yang kiranya dapat disebutkan.

Termasuk di dalamnya, yakni KH Muhammad Tolhah bin Sulaiman, seorang ulama Ahlul-Qur’an yang tinggal di daerah Tegalsari, Kelurahan Bumi, Laweyan. Pribadi yang memiliki sifat lemah lembut ini dikenang sebagai sosok yang rendah hati.

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an

“Beliau Bicaranya halus, tidak pernah ingin jadi yang di depan,” kenang Ketua Yayasan Ta’mirul Masjid Tegalsari, KH Idris Shofawi, saat ditemui As-Shofwah di kediamannya, belum lama ini (16/5).

Kiai Idris juga masih ingat pesan singkat yang diberikan KH Muhammad Sulaiman, kala dirinya hendak pergi haji, tahun 1991 silam. “Dadiya lemah, lemah diidak meneng tapi akeh manfaate (Jadilah seperti tanah, yang diam meski selalu diinjak, di sisi lain memiliki banyak manfaat,-red.)

Produktif Menulis

Sang Pencerah Muslim

Di sela-sela kesibukannya mengajar, KH Muhammad Sulaiman juga produktif dalam menghasilkan karya tulisan. Salah satu yang cukup populer yakni kitab tafsir al-Quran berbahasa Arab : Jami’ul Bayaan. Sebuah ringkasan dari berbagai kitab tafsir, yang konon populer dan dicetak hingga ke luar negeri.

Selain kitab tafsir tersebut, Mbah Muhammad yang pernah berguru kepada KH Dimyathi Tremas, KHR Munawwir Krapyak, dan lainnya itu menulis beberapa buku antara lain : Khulasoh Min Shuwaril Qur’an (1992), Asmaul Husna dan Syarahnya (1991), Bukti Al-Quran Sebagai Wahyu (1989).

Ia juga memiliki jadwal rutin mengajar di Masjid Tegalsari, yakni pengajian Tafsir Jalalain (Selasa pagi) serta Shahih Bukhari, di serambi masjid. Sepeninggalnya, rutinan ini dilanjutkan KH Naharussurur, kemudian estafet berpindah sampai ke KH Abdul Halim Naharussur yang berjalan hingga sekarang.

Sang Pencerah Muslim

Begitulah, sosok kiai panutan umat ini, tutup usia pada Sabtu Pon 28 Shofar 1412 H atau bertepatan dengan 7 September 1991 pukul 13.30 WIB di RS Kasih Ibu. Jenazahnya dikebumikan keesokan harinya, di Makam Pulo Laweyan, berdekatan dengan makam KH Ahmad Shofawi. Lahumu al-fatihah! (Ajie Najmuddin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Minggu, 12 November 2017

Mahfud MD: Konstitusi Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam

Indramayu, Sang Pencerah Muslim

Konstitusi negara Indonesia sesuai dengan Syariat Islam. Jadi bagi siapa yang menganggap perlunya negara Indonesia berasaskan Islam, berarti mereka belum memahami substansi konstitusi RI. 

Mahfud MD: Konstitusi  Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahfud MD: Konstitusi Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahfud MD: Konstitusi Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam

Demikian di antar kesimpulan ceramah Prof Dr Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi RI, dalam "Pengajian Konstitusi" di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Jumat, (7/12).

 

Di pesantren asuhan KH Afandi Abdul Muin Syafi’i itu, Mahfud MD menjabarkan konstitusi negara Indonesia adalah bagian dari amaliah pancasila, sedangkan pancasila digarap dengan peran aktif para Kiyai di dalamnya, diantaranya KH Hasyim Asy’ari dan para kiyai lainnya yang benar-benar menguasai substansi syariat Islam. 

Sang Pencerah Muslim

"Indonesia memang tidak blak-blakan menerapkan asas negara Islam, tapi mengamalkan pancasila adalah bentuk dari kewajiban bernegara, dan sesuai dengan tuntunan Islam," papar Mahfud. 

Orang-orang yang menggembor-gemborkan berdirinya negara Islam atau Khilafah di Indonesia dan menganggap Pancasila tidak sesuai Syariat Islam, fenomema itu adalah akibat mentahnya mereka dalam memahami substansi konstitusi Negara RI.

Dalam kesempatan yang sama, KH Salahuddin Wahid ata Gus Solah dari Pesantren Tebuireng Jombang itu, menyinggung masalah banyak mengkaji perilaku pelanggaran konstitusi aspek moral para pejabat, diantaranya banyaknya pejabat yang nikah sirri. 

Hadir dalam acara tersebut sedikitnya tujuh ratus kiyai dan praktisi pendidikan dan akademis yang berasal dari Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, majalengka, kuningan, Tegal dan Brebes.

Sang Pencerah Muslim

Redaktur      : Hamzah Sahal

Kontributor  : Udin 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, AlaSantri, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock