Selasa, 24 Oktober 2017

LPBINU Gelar Rapat Pleno Evaluasi Program

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Pusat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) mengadakan Rapat Pleno, Kamis (5/6), di Hotel Gren Alia Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan kapasitas dan tata kelola organisasi kelembagaan LPBINU.

Ketua panitia yang juga sekretaris PP LPBINU, Ja’farAmiruddin, mengatakan bahwa  kegiatan ini merupakan sarana evaluasi terhadap pelaksanaan rencana strategi (renstra) LPBINU 2010, baik dari sisi program, manajemen, dan kelembagaan LPBINU. Hasil rapat pleno rencananya akan disampaikan pada Rakernas LPBINU serta Munas dan Konbes NU 2014 pada Agustus mendatang.

LPBINU Gelar Rapat Pleno Evaluasi Program (Sumber Gambar : Nu Online)
LPBINU Gelar Rapat Pleno Evaluasi Program (Sumber Gambar : Nu Online)

LPBINU Gelar Rapat Pleno Evaluasi Program

Forum rapat dihadiri 46 pengurus LPBINU dan dibuka KH Abbas Mu’in, Ketua PBNU yang membidangi masalah Sosial Kemasyarakatan.  Pembicara dari ITS, Ir Imam Subchi  MT juga turut diundang  untuk  berbicara tentang teknologi pengolahan sampah.

Sang Pencerah Muslim

Secara kelembagaan, LPBINU telah memiliki perwakilannya di daerah, tercatat ada 7 PW LPBI NU dan 25 PC LPBI NU. Hasil pleno ini juga menjadi bahan  untuk  merancang kegiatan koordinasi nasional antara Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang LPBINU yang sudah terbentuk.

Sang Pencerah Muslim

Ketua PP LPBINU Ir. Avianto Muhtadi mengatakan, perkembangan isu  lingkungan  hidup dan bencana secara global saat ini adalah terkonsentrasi terhadap MDGs (Millenium Development Goals) yang  merupakan kesepakatan bangsa di dunia  untuk  mengurangi risiko dan meningkatkan perbaikan pembangunan.

Salah satu klausul MDGs adalah pelestarian  lingkungan  dan perngurangan risiko bencana, yang tertuang dalam dokumen HFA (Hyaogo Framework for Action for Disaster Reduction). HFA ini akan dievaluasi oleh UN ISDR (United Nation International Strategic or Disaster Reduction) melalui World Conference Disaster Risk Reduction (WCDRR) yang dilakukan setiap 15 tahun sekali.

“Alhamdulillah LPBINU ikut bagian dari proses ini. Namun demikian tidak semua hasil internasional baik penelitian, UN act, dan sebagainya diterima secara bulat-bulat, NU harus melakukan filterisasi yang disesuaikan dengan karakter dan sifat bangsa ini serta moral,” katanya.

Selain itu, katanya, NU harus mampu melakukan advokasi kebijakan  untuk  meningkatkan pembangunan, mengurangi risiko kerusakan  lingkungan  bahkan bencana. Menurutnya, hutang Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat. Pada tahun 2013 hutang Indonesia adalah Rp 1.937 Triliun, yang meningkat Rp. 134 Triliun dari tahun 2012.

Pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang baik, katanya, dapat meningkatkan pemasukan APBN. “Lemahnya pengelolaan dampak kerusakan lingkungan, apalagi jika ada bencana bisa-bisa pembangunan yang ada bisa kembali ke titik nol dan hutang tidak akan pernah terbayar,” ujarnya. (Red: Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Nahdlatul Ulama, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. LPBINU Gelar Rapat Pleno Evaluasi Program di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock