Tampilkan postingan dengan label Habib. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Habib. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 September 2011

Korps Pelajar NU Banjarnegara Ikut Diklatmad

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus IPNU dan IPPNU Banjarnegara mendelegasikan 17 anggota Corp Brigade Pembangunan-Korp Pelajar Putri (CBP-KPP) pada pelatihan kader di lapangan sepak bola desa Pangempon kecamatan Bawang, kabupaten Batang. Mereka memilih alumni Diklatama sebagai peserta pada Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Madya (Diklatmad) di Batang.

Korps Pelajar NU Banjarnegara Ikut Diklatmad (Sumber Gambar : Nu Online)
Korps Pelajar NU Banjarnegara Ikut Diklatmad (Sumber Gambar : Nu Online)

Korps Pelajar NU Banjarnegara Ikut Diklatmad

Diklatmad yang diadakan Dewan Komando Cabang CBP-KPP Batang, berlangsung sejak Rabu hingga Jum’at (18-20/2). Sedikitnya 300 peserta hadir pada Diklatmad bertajuk “Ikhtiyar membentuk kader bangsa yang bertanggung jawab, memiliki jiwa kebangsaan yang tangguh, mencintai lingkungan hidup serta siap membela NKRI”.

Selain utusan korps pelajar dari kecamatan di kabupaten Batang, peserta datang dari beberapa kabupaten seperti Pekalongan, Purbalingga, Wonosobo, Blora, Magelang, dan Banjarnegara.

Sang Pencerah Muslim

Peserta mendiskusikan sejumlah materi seperti akademi kepolisian, PBB dan satlantas, ke-NUan, materi CBP dan KPP, bela Negara, pecinta alam, rescue dan penanggulangan HIV/AID.

Sang Pencerah Muslim

“Kami berharap peserta lulusan Diklatmad ini lebih matang baik dalam hal mental maupun materi. Sehingga, mereka ke depan bisa mengembangkan dan berbagi kepada rekan dan rekanita lainnya,” kata Ketua IPNU Banjarnegara Mad Solihin.

Pasca UN tingkat SMA mendatang, pelajar NU Banjarnegara berencana mengadakan Diklatama II. Solihin berharap alumni Diklatmad bersedia menjadi panitia Diklatama II. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Habib, Pesantren, Nasional Sang Pencerah Muslim

Selasa, 31 Agustus 2010

Pangdam Siliwangi: Banser Harus Mampu Redam Perpecahan

Bandung, Sang Pencerah Muslim - Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal Muhammad Herindra mengatakan hari ini keutuhan bangsa Indonesia tengah dalam ancaman. Ada upaya membenturkan antara satu golongan dan golongan lain. Terlebih dengan maraknya berita di media sosial yang mengarah ke provokasi dan fitnah yang berujung pada upaya perpecahan bangsa.

"Ansor dan Banser harus mampu meredam perpecahan bangsa," kata Herindra.

Pangdam Siliwangi: Banser Harus Mampu Redam Perpecahan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pangdam Siliwangi: Banser Harus Mampu Redam Perpecahan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pangdam Siliwangi: Banser Harus Mampu Redam Perpecahan

Ia berharap Ansor dan Banser berperan aktif untuk mencegah gerakan-gerakan yang mengarah pada radikalisme yang mengancam keutuhan NKRI.

"Kalau menemukan yang seperti itu, jangan bertindak sendiri. Segera laporkan," kata Herindra di hadapan belasan ribu peserta apel kebangsaan yang terdiri atas elemen GP Ansor, Banser, IPNU, dan IPPNU di Monumen Perjuangan Bandung, Rabu (10/5).

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Upacara yang diinisiasi oleh pengurus harian GP Ansor Jawa Barat ini dihadiri langsung oleh Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal Muhammad Herindra dan Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Anton Charliyan. (Nurjani/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Habib Sang Pencerah Muslim

Senin, 12 Juli 2010

Moderat itu Adil pada Seluruh Umat

Gresik, Sang Pencerah Muslim. Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Darul Ihsan, KH. Mulyadi, mengatakan, sikap moderat dan toleran sangat dianjurkan dalam Islam. Memperkuat pernyataannya, ia menukil hadits Nabi “Sebaik-baiknya perkara adalah yang di pertengahan/moderat” (HR Tabrani).

“Moderat artinya kita harus berlaku adil, mengambil jalan tengah, tentu di atas keadilan Islam bukan yang lain,” katanya pada sambutan Seminar Internasional bertema “Posisi Islam tentang Terorisme dan Ekstremisme” Sabtu (31/5).

Moderat itu Adil pada Seluruh Umat (Sumber Gambar : Nu Online)
Moderat itu Adil pada Seluruh Umat (Sumber Gambar : Nu Online)

Moderat itu Adil pada Seluruh Umat

Ia menambahkan, sikap adil bukan hanya kepada sesama Muslim, tetapi juga seluruh umat manusia. Bahkan juga kepada alam dan segala isinya. Inilah konsep rahmatan lil alamin dalam Islam.

Sang Pencerah Muslim

Seminar tersebut merupakan sambutan kepada Kedutaan Besaar Mesir yang menjalin kerjasama bidang pendidikan dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhar Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Kedutaan Besar Mesir dan rombongan disambut pawai dengan diiringi hadrah dan drum band, pemberian simbolis selamat datang, disaksikan Kepala Kemenag Kabupaten Gresik, para kiai dan masyayikh.

Sang Pencerah Muslim

Duta Besar Mesir, Bahaaeldeen Dessoukim mengatakan, kampus Al-Azhar Mesir selaku pusat pendidikan Islam di Mesir sangat respek dan mendukung dengan STAI Al-Azhar Menganti Gresik yang mengedepankan Islam ahlussunah waljamaah, yaitu Islam yang menolak terorisme dan ekstremisme.

Dukungan tersebut dibuktikan dengan memberi kesempatan pada Lembaga Pendidikan Islam Al-Azhar yang meliputi STAI, SMA, SMK, SMP, MI, RA, dan PAUD diberi kesempatan mengirimkan siswanya terutama pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sejumlah 3 anak untuk mengikuti studi di Kampus Al-Azhar Mesir dengan gratis. (Barudin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Habib Sang Pencerah Muslim

Rabu, 16 Desember 2009

Budaya Indonesia Ternyata Disukai Pemuda ASEAN

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai ragam jenis budaya. Berbagai suku yang hidup di seluruh penjuru Indonesia memiliki berbagai jenis tradisi yang akhirnya menyatu menjadi Indonesia. Sayangnya, banyak generasi muda Indonesia yang lebih bangga jika mengikuti budaya asing yang dianggap lebih keren.?

Budaya Indonesia Ternyata Disukai Pemuda ASEAN (Sumber Gambar : Nu Online)
Budaya Indonesia Ternyata Disukai Pemuda ASEAN (Sumber Gambar : Nu Online)

Budaya Indonesia Ternyata Disukai Pemuda ASEAN

Pengalaman sebaliknya justru dialami oleh Mahasiswa UNU Indonesia Agnes Annisa Utami saat mengikuti The 17th ASEAN Korean Future Oriented Youth Program di Korea Selatan awal Februari lalu. Kebetulan sekali, tema yang diambil dalam pertemuan tersebut adalah Pertukaran Budaya. Ternyata banyak pemuda ASEAN mengenal dan menyukai budaya dan produk dari Indonesia.?

Selama tujuh hari di Korsel, peserta dari 17 negara saling memperkenalkan budaya dari negaranya masing-masing. Di situ, banyak diketahui bahwa budaya Indonesia ternyata cukup dikenal. Pada sesi festival booth, dua pemuda Korea menampilkan pertunjukan wayang yang dimainkan dalam bahasa Inggris. Mereka mengenakan blangkon dan mengenakan batik yang sudah tersedia di booth Indonesia. Mereka juga mengetahui salah satu alat musik tradisional asal Indonesia yaitu angklung.

“Mereka mengakui secara gamblang bahwa ada beberapa hal yang mereka sukai di Indonesia yaitu, cuaca yang beda, banyak kuliner, dan rempah-rempah karena memang mereka kesulitan untuk mendapatkan itu semua di Korea,” katanya.

Tidak hanya delegasi Korea saja, bahkan delegasi Vietnam juga mengakui menyukai kota Bandung karena pernah berada di sana selama beberapa minggu.?

Sang Pencerah Muslim

“Delegasi Brunei Darussalam menyukai Agnes Monica dan Inul Daratista, bahkan menyanyikan salah satu lagu dari kedua penyanyi tersebut di hadapan kami,” jelasnya.

Pengakuan yang sama disampaikan oleh salah satu pemuda Singapura yang pernah mengunjungi Jakarta. Ia mengakui menyukai makanan Indonesia yaitu ayam penyet, sate padang, dan nasi goreng.

Dalam salah satu sesi pertemuan di malam hari, delegasi dari Malaysia membawa Pop Mie dan menawarkan ke delegasi-delegasi lainnya tanpa ada tolakan, dan mengakui bahwa produk yang ia tawarkan tersebut adalah produk Indonesia.

Sang Pencerah Muslim

Pada sesi fashion show Agnes membawakan tarian Betawi sedangkan Andi Hakim yang merupakan mahasiswa pascasarjana di IPB memainkan pencak silat.?

“Kami juga membawakan dodol dengan rasa coklat yang dibagikan ke anak-anak Korea pada sesi? kindergarden disambut dengan rasa senang oleh mereka,” ujarnya.?

Sementara itu, Rida Fauzi Qinvi alumni UIN Ciputat di hadapan 11 negara membuat dan menghias kalender besar dilengkapi dengan libur nasional Indonesia beserta keterangannya yang dipresentasikan Tidak lupa pada saat acara festival booth sejumlah cinderamata dibagikan seperti angklung, baju bertuliskan I LOVE INDONESIA, dan JAKARTA, membawa scrab books Pulau Seribu untuk diberikan ke salah satu perwakilan di setiap negara.?

Delegasi Indonesia juga menunjukkan kemampuanya karena mampu mengalahkan lebih dari 60 peserta pada kuis pertanyaan seputar negara negara ASEAN, Yaitu Andi Hakim dan Aprilian Cena dari UIN Jakarta.

Persaingan budaya terjadi antara Indonesia dan Malaysia. Dalam kesempatan tersebut, delegasi Malaysia menyanyikan lagi Rasa Sayange, yang diklaim sebagai salah satu budaya mereka. Mereka juga menggunakan batik yang seolah-olah identitas negara mereka, padahal UNESCO telah menetapkan bahwa batik merupakan warisan tak berwujud dari Indonesia.

“Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi untuk mendominasi budaya di ASEAN dari Segi geografis, luas wilayah Indonesia yang hampir setengah dari wilayah ASEAN, penduduk yang lebih dari 200 juta orang atau sekidar 60 persen penduduk ASEAN,” kata Agnes.

Dengan berbagai macam bahasa, suku, dan adat, menurut Agnes, Indonesia harus mempertahankan budaya Indonesia dan mengenalkannya ke ranah internasional. Korea Selatan dengan hallyu atau korean wave mampu menyebarluarkan budaya ke seluruh dunia dan mendapatkan manfaat ekonomi yang besar berupa semakin dikenalnya produk-produk Korea, dari elektronik, film, kosmetik sampai dengan peningkatan kunjungan wisata ke Korea. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Amalan, Habib, Internasional Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock