Sabtu, 17 Februari 2018

Penampilan Perdana Ahmad Tohari Membaca Puisi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kepiawaian Ahmad Tohari dalam menulis karya prosa sudah tak rigaukan lagi. Salah satu pembuktiannya adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk yang melambungkan dan bahkan menguatkan namanya sebagai salah satu sastrawan terkemuka.

Lalu bagaimana bila Ahamd Tohari diminta menulis puisi danmembacakannya di depan publik?

Penampilannya pada Malam Pembacaan Puisi Hari Santri; Ketika Kiai Nyai Santrri Berpuisi; Pesantren tanpa Tanda Titik, di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin (17/10) malam, menjadi jawabannya.

Penampilan Perdana Ahmad Tohari Membaca Puisi (Sumber Gambar : Nu Online)
Penampilan Perdana Ahmad Tohari Membaca Puisi (Sumber Gambar : Nu Online)

Penampilan Perdana Ahmad Tohari Membaca Puisi

“Saya susah tidur untuk menulis puisi ini,” kata Tohari tentang proses kreatifnya.

"Ini pertama kali saya menulis puisi dan akan membacakannya, justru di usia hampir tujuh puluh tahun," lanjutnya.

Gaya Tohari yang sederhana dan tampak ndeso membuat penonton malam itu tertawa. Apalagi saat pembacaan puisi, sesekali ia menjelaskan maksud dari kata-kata atau istilah dalam puisinya. Karena puisi karangan Tohari teryata berisi semacam dialog dua tokoh, ia member jeda dan menjelaskan siapa tokoh yang sedang berbicara pada bagian tertentu dari puisinya.?

Sang Pencerah Muslim

“Mungkin puisi ini bukan puisi, lebih tepat cerita pendek yang dipadatkan,” kata Tohari.?

Berikut puisi lengkap yang dibuat dan dibacakan Tohari.

Kiai Asngari dan Dulkodir

di surau yang lantainya baru dikeramik,

Sang Pencerah Muslim

dan? corongnya dibikin lirih karena diprotes tetangga,

yang bilang, Tuhan tidak menyukai apa yang berlebihan,

malah ada yang membidahkan.

Kiai Asngari bersila memangku tasbih dan telepon pintar

di depannya duduk Kang Dulkodir yang lalu berkata





Kiai pernah bilang,? apa pun yang telah, sedang, dan akan terjadi

sudah tertulis di papan yang terjaga?

Tentang kapan sebutir telur semut akan? menetas

Tentang kapan sebuah gunung akan meletus

Dan? tentang apa saja?

Ya betul

Juga tentang datangnya zaman kurang waras saat ini?

Ya betul. Ini sungguh sudah tertulis di papan yang terjaga?

maka itu tetap terjadi?

meski kita telah berikhtiar untuk menjadi selalu waras :

rumusan mengenai tujuan? kemerdekaan sudah lama dipancangkan

dasar negara sudah digelar, undang-undang disusun

polisi yang tangkas?

jaksa yang berkumis

hakim yang cerdas, sudah diangkat dan digaji

oleh rakyat

DPR yang ketua dan anggotanya bisa mengahafal Pancasila

sambil nungging sekali pun

para pemimpin sering kita doakan?

semua itu ikhtiar membangun sarana untuk kehidupan waras?

tapi ternyata tatanan malah makin tidak waras

karena semua memang sudah tertulis di papan yang terjaga

bukan karena mutu ikhtiar yang rendah, tidak ikhlas

dan tidak istikamah?

mutu ikhtiar? yang rendah

tidak istikamah

tidak ikhlas

juga sudah tertulis di papan yang terjaga

Kiai, saya pusing



saya malah lega dan merasa ringan



tahu mengapa sulit mendatangkan pikiran dan perilaku waras

tahu dan sadar mengapa Yang Maha Berkehendak

tak sudi mengubah tulisan tentang nasib? kita di papan yang terjaga.

Subhanallah

(Kendi Setiawan)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Penampilan Perdana Ahmad Tohari Membaca Puisi di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock