Kamis, 18 Januari 2018

Moderatisme Islam ala Kiai Ahmad Shiddiq, Seperti Apa?

Tangerang Selatan, Sang Pencerah Muslim

Akar istilah Islam moderat sudah ada dalam sejarah masyarakat Indonesia, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU). Istilah tersebut semakin menonjol manakala KH Ahmad Shiddiq menggunakannya di dalam bukunya Khittah Nahdliyyah yang terbit tahun 1977 dan buku Islam, Pancasila, dan Ukhuwwah Islamiyyah tahun 1985. 

Demikian pemaparan Ahmad Najib Burhani saat menjadi narasumber dalam diskusi yang diselenggarakan Islam Nusantara Center di Ciputat, Sabtu (25/11).  

Menurut Najib, Kiai Ahmad Shiddiq menggunakan empat kriteria untuk memaknai Islam moderat yaitu tawasuth, itidal, tawazun, dan tasamuh.  

Moderatisme Islam ala Kiai Ahmad Shiddiq, Seperti Apa? (Sumber Gambar : Nu Online)
Moderatisme Islam ala Kiai Ahmad Shiddiq, Seperti Apa? (Sumber Gambar : Nu Online)

Moderatisme Islam ala Kiai Ahmad Shiddiq, Seperti Apa?

Dulu pada masa Al Ghazali, Islam moderat muncul dari dua isu yang berkembang, yaitu kelompok rasionalis dan tradisionalis. Al Ghazali menempatkan Islam moderat berada di tengah-tengah dua kelompok tersebut.  Akan tetapi, konsep Islam moderat terkadang menjurus kepada sikap pragmatis dan kompromis. 

"Karena itu saya mencoba melihat ummatan wasathan menurut Kiai Ahmad Shiddiq dengan pendekatan yang disampaikan oleh Michel Foucault,” tuturnya.

Sang Pencerah Muslim

Najib mengemukakan, yang dimaksud moderat itu bukan hanya ditengah tetapi juga kemampuan untuk mengontrol sifat nafsu yang berlebihan baik yang ekstrim kiri liberal ataupun yang ekstrim kanan tekstual. 

"Inilah mengapa Kiai Ahmad Shiddiq ini menggunakan istilah tawassuth dikombinasikan dengan itidal dan tawazun," imbuhnya.

Di NU, moderatisme Islam mengacu pada akidah Asyariyah, tasawuf Ghazaliyah, dan fikih empat imam madzhab.  

Bagi Najib, untuk mengukur moderatisme Islam seseorang bisa dilihat dari cara pandangnya terhadap Islam, implementasi Syariat Islam, dan terorisme. 

"Jika anda tidak setuju dengan hal tersebut, anda bisa dikatakan sebagai moderat. Ini yang terjadi sekarang," katanya. 

Sang Pencerah Muslim

Meski demikian, ia menilai moderatisme Islam di Indonesia masih samar dalam beberapa persoalan seperti isu Ahmadiyah, LGBT, dan pornografi. Di dalam hal ini, mereka yang mengaku cinta tanah air bisa bergabung dengan Islam garis keras.

"Ini seakan menjadi common undestanding pada masyarakat Islam Indonesia bahwa yang moderat itu yang mendukung NKRI," lanjutnya. (Red: Muchlishon Rochmat)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kyai, Kiai, Internasional Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Moderatisme Islam ala Kiai Ahmad Shiddiq, Seperti Apa? di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock