Jakarta,Sang Pencerah Muslim
Majelis Dzikir Hubbul Wathon akan diundang Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan dzikir berjamaah di Istana Negara pada 1 Agustus mendatang. Dzikir tersebut sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia.
Hal itu dibenarkan Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon Hery Hariyanto Azumi. “Tangal satu itu kan menjadi bagian dari rangkaian peringatan hari kemerdekaan,” katanya.
1 Agustus, Hubbul Wathon Berdzikir di Istana Negara (Sumber Gambar : Nu Online) |
1 Agustus, Hubbul Wathon Berdzikir di Istana Negara
Pada dzikir itu, Majelis Dzikir Hubbul Wathon akan mengundang perwakilan dari habaib, kiai-kiai, dan umat sendiri. “Intinya akan rolling nanti. Rolling ke berbagai daerah di Indonesia,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini.Sang Pencerah Muslim
Menurut dia, visi misi majelis itu adalah ingin menjadi jembatan untuk mengatasi kebuntuan komunikasi, kebuntuan silaturahim yang hari ini terjadi antara berbagai kelompok dalam rumah Indonesia.Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia periode 2005-2008 ini menambahkan, dzikir itu adalah bahasa spiritual, bahasa bagaimana orang masuk ke dalam upaya meyelesaikan problem itu dari dalam dirinya sendiri, sehingga resistensi tidak ada.
Sang Pencerah Muslim
Kalau kita mau berdzikir, kata dia, dari partai mana pun, dari kelompok mana pun, mereka pasti suka. “Di situ kita masuk. Banyak problem ini bukan terjadi karena subtansi masalah, tapi karena problem komunikasi. Kita mencoba membantu mengatasi dari situ, mengatasi problem-problem dengan silaturahim,” jelasnya.Ia membayangkan, melalui majelis dzikir, di Istana, Presiden Joko Widodo mengundang semua kelompok oposisi untuk berdzikir bersama. Atau sebaliknya, di kelompok oposisi mengundang Istana untuk berdzikir. “Ini kan bisa menjadi sesuatu yang bisa jadi jembatan,” katanya.? (Abdullah Alawi)
?
?
?
Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim IMNU, Pesantren Sang Pencerah Muslim