Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Korupsi di Indonesia telah merajalela pada semua level, dari pejabat tinggi sampai pejabat tingkat bawah. Mengingat merebaknya tindak pidana korupsi membuat Fakultas Hukum UNU Indonesia mengundang KPK dan ICAC (lembaga korupsi Hong Kong) ke Gedung PBNU, Senin (20/2) pada acara seminar bertajuk Mencegah dan Memberantas Korupsi: Belajar dari Hongkong.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo yang hadir dalam seminar itu mengatakan, bahwa lembaganya memang banyak belajar dari beberapa negara tetangga, seperti Hongkong yang lembaga korupsinya (ICAC) berdiri relatif lebih lama yaitu sekitar tahun 1974.
Upaya UNU Indonesia Berantas Mental Korup (Sumber Gambar : Nu Online) |
Upaya UNU Indonesia Berantas Mental Korup
Menurutnya, mesin birokrasi (di Indonesia) harus diperbaiki. Ia mengambil contoh pada negara Amerika Serikat yang mengelola laut itu hanya dua institusi, tapi di indonesia itu 6 institusi. contoh lain juga mengenai pegawai negeri di banyak negara yang hanya diurusi oleh 1 kementrian. tapi di Indonesia (yang mengurusi) itu 5.“Boros. Itu harus disederhanakan,” tegas pria kelahiran Magetan, Jawa Timur itu.?
Sang Pencerah Muslim
Indonesia juga perlu banyak belajar dari negara-negara di tempat lain dalam hal alokasi anggaran untuk KPK.?“Kalau kapasitas kelembagaan, anggaran KPK tahun ini (2017) 853 milyar, separuhnya dari Hongkong. ? Hongkong 1,6 trilyun, padahal Hongkong penduduknya 7 juta-an sedangkan Indonesia penduduknya 250 juta,” jelasnya.?
Selain Ketua KPK, UNU Indonesia juga menghadirkan Tony Kwok, aktivis antikorupsi dari Jepang yang pernah menjabat sebagai Former Deputy Commissioner & Head of Operations ICAC (Independent Commissions Against Corruption) periode 1996-2002. (Husni Sahal/Fathoni)
Sang Pencerah Muslim
Dari Nu Online: nu.or.idSang Pencerah Muslim Internasional, Kiai Sang Pencerah Muslim