Minggu, 24 Desember 2017

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat

Banyuwangi, Sang Pencerah Muslim. Perubahan zaman yang demikian cepat dan di luar prediksi banyak kalangan harus disikapi dengan bijak. Salah satunya lewat mencari formula agar keberadaan Nahdlatul Ulama bisa lestari dengan tidak semata bangga atas jumlah warga yang demikian banyak.

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat (Sumber Gambar : Nu Online)
Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat (Sumber Gambar : Nu Online)

Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat

"Kita sudah memasuki era milenial, karenanya gerakan dan khidmat NU juga harus menyesuaikan diri dengan tantangan yang ada," kata Ali Masykur Musa, Sabtu (4/11).  

Ali Masykur yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) mengingatkan hal tersebut pada diskusi panel yang diselenggarakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan sebagai pembuka pada Konferensi Wilayah ISNU Jatim yang berlangsung sejak hari ini hingga besok.

Di era milenial itu, ada kecenderungan anak muda tidak lagi gemar membaca. "Karenanya dakwah NU, termasuk di dalamnya para sarjananya juga harus mengikuti zaman yang telah berubah tersebut," katanya di hadapan para fungsionaris ISNU se-Jawa Timur.

Sang Pencerah Muslim

Menurut mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII tersebut, strategi gerakan dakwah milenial menjadi pilihan yang tidak dapat dihindarkan. "Bila tidak, maka jangan harap NU akan memiliki peran di kemudian hari," tandasnya.

"Sudah saatnya kita meninggalkan kebanggaan hanya lantaran memiliki jamaah yang besar, tapi peranannya kecil," pesannya. Termasuk kebanggaan dengan identitas kultural seperti shalawatan, terbangan, manakiban dan sejenisnya.

Sang Pencerah Muslim

Bagi pria yang tampil bersama Ahmad Suaedy tersebut, di sinilah tantangan berat yang dihadapi NU. "Menjadi warga NU, termasuk di dalamnya ISNU sangatlah berat," ungkapnya. Karenanya, bagaimana dakwah di era milenial harus segera dirumuskan, lanjutnya.

Yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana menghadirkan NU tidak semata dalam halaqah atau perkumpulan. "Saatnya NU juga menonjol dalam harakah atau gerakan, dan ini yang lemah di NU," tegasnya.

Tantangan berat lainnya khususnya ketika NU berhadapan dengan mahasiswa. "Saat ini banyak mahasiswa yang lebih memilih gerakan radikal. Karenanya menghadirkan NU dengan tantangan milenial seperti ini sebagai tantangan utama," sergahnya.

Kendati demikian, bekas anggota Badan Pemeriksa Keuangan tersebut menyerahkan formula terbaik dalam menjawab tantangan yang ada. "Silakan diputuskan apa langkah terbaik yang bisa dilakukan para sarjana pada sidang-sidang yang dilaksanakan saat forum konferensi kali ini," katanya.

PW ISNU Jatim menyelenggarakan konferesi yang diselenggarakan 4 hingga 5 Nofember. Pembukaan dilangsungkan di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, sedangkan sejumlah sidang diselenggarakan di Gedung Balai Diklat kota setempat. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hikmah, Fragmen, Sholawat Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Ali Masykur Musa: Di Era Milenial, Tantangan NU Sangat Berat di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock