Kamis, 17 Agustus 2017

Haul Kiai Wahab Diperingati di Maroko

Kenitra, Sang Pencerah Muslim. Warga Indonesia di Maroko memperingati haul KH Abdul Wahab Chasbullah ke-43 di Kenitera, Kamis (11/9) kemarin. Kegiatan diisi dengan pembacaan dibai, doa bersama dan pembacaan manakib atau biografi KH Abdul Wahab Chasbullah.

Dalam pembacaan biografi, Ketua Lembaga Dakwah PCINU Maroko, Muhammad Makhludi memberikan banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidup dan pemikiran Mbah Wahab. Sementara materi diskusi disampaikan oleh H Nasrulloh Afandi, kandidat Doktor Maqasid Syariah di Universitas Al-Qurawiyin, Marok.

Haul Kiai Wahab Diperingati di Maroko (Sumber Gambar : Nu Online)
Haul Kiai Wahab Diperingati di Maroko (Sumber Gambar : Nu Online)

Haul Kiai Wahab Diperingati di Maroko

Menurut Nasrullah, secara garis besar ada tiga prisnsip perjuangan KH Abdul Wahab Chasbullah yang masih sangat releven mulai masa kolonial hingga saat ini. Tiga prinsip tersebut adalah nasionalisme, intelektualitas dan kemapanan ekonomi.

Sang Pencerah Muslim

"Tiga prinsip perjuangan itu sejatinya adalah pilar-pilar menopang kebangkitan bangsa di manapun juga. Karena tanpa nasionalisme kita akan kehilangan arah, tak tahu akan kemana arah perjuangan kita. Tanpa nasionalisme juga, orang akan dengan mudah meninggalkan cita-citanya. Nasionalismelah pondasi utama berdirinya sebuah cita-cita besar bangsa. Gagasan nasionalisme Mbah Wahab pada saat itu tidak hanya sekadar retorika belaka, lebih jauh beliau tuangkan lewat organisasi Nahdlatul Wathan yang beliau dirikan pada tahun 1916 bersama KH. Mas Mansur, " ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Selanjutnya adalah intelektualitas, lanjut Nasrulloh, sepulang dari Mekah menimba ilmu Mbah Wahab mendirikan kelompok diskusi bernama Tashwirul Afkar atau dikenal dengan Nahdlatul Fikri (kebangkitan berfikir) pada tahun 1918 sebagai wahana pendidikan sosial politik sekaligus upaya untuk mengembangkan intelektualitas masyarakat khususnya santri guna menghadapi problematika yang tengah terjadi dimasyarakat.

“Ini tak kalah penting, karena semangat yang menggebu-gebu hanya bagaikan tumpukan kayu tanpa adanya intelektualitas. Kita tak bisa maju hanya dengan semangat saja. Apa jadinya nasionalisme tanpa orang-orang berpendidikan. Kita hanya akan di bodohi tanpa sadar,” katanya.

Terakhir adalah kemapanan ekonomi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap perjuangan. Tak mungkin hanya memiliki kendaraan tanpa mempunyai bahan bakarnya. Dan bahan bakar dari mesin penggerak itu adalah perputaran ekonomi yang teratur. "Demikianlah tiga prinsip perjuangan mbah Wahab yang masih sangat relevan semenjak masa kolinial hingga saat ini," pungkasnya.

Acara ini sebagaimana yang diungkapkan oleh ketua Tanfidziyah PCINU Maroko Kusnadi El Ghezwa, bertujuan untuk mengenal lebih dekat sosok KH Abdul Wahab Chasbullah. “Semoga kita bisa meneladani perjalanan hidup mbah Wahab sebagai tokoh penggerak dan pendiri organisasi Nahdlatul Ulama yang juga terkenal dengan ketawaduannya,” kata Kusnadi.

Acara tersebut dihadiri Duta Besar RI untuk kerajaan Maroko, KH Tosari Widjaya yang juga tokoh kesepuhan NU yang memiliki kedekatan sejarah dengan KH Abdul Wahab Chasbullah.

Ia menyampaikan pentingnya keberanian dalam bersikp dan bergerak. Karena tanpa keberanian tak mungkin berdiri NU dengan segala dinamikanya. Tiga perinsip mbah Wahab itu akan percuma tanpa keberanian yang di miliki setiap pejuang.

Duta Besar mengingatkan pentingnya berpikir untuk kemajuan bangsa, terutama bagi setiap manusia. Karena keberadaan manusia itu di tentukan dengan apakah dia berpikir atau tidak. “Sebagaimana Aristoteles pernah mengatakan al-insan al-hayawan an-nathiq (Manusia adalah hewan yang berfikir),” katanya

Acara ini berlangsung di Griya STAINU Kenitra. Turut hadir pula Dewan Mustasyar PCINU Maroko H Husnul Amal, ketua PPI Maroko Afif Husen beserta anggotanya dan warga Nahdliyyin di Maroko. Sebagai pamungkas acara ditutup dengan doa yang di pimpin oleh Ust Abdul Karim dari kota Kenitra-Maroko. (Aniq Nawawi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nasional, Santri, Pesantren Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Haul Kiai Wahab Diperingati di Maroko di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock