Senin, 21 Desember 2015

H Abdullah Machrus, Mantan Bendahara PBNU Wafat

Pekalongan, Sang Pencerah Muslim. Innalilllaahi wa inna ilaihi roojiun. Warga Nahdiyin Pekalongan kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya, yakni H. Abdullah Machrus mantan Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang tinggal di Kota Batik Pekalongan, Sampangan Gang VI, Pekalongan.

H. Abdullah Machrus meninggal Jumat (7/2) menyusul istri tercintanya Hj. Tadzkiroh yang telah meninggal terlebih dahulu pada Senin (3/2). Menurut rencana jenazah almarhum akan dimakamkan di samping istrinya di makam keluarga di komplek Masjid Al Fairuz, Baros Pekalongan Sabtu (8/2).

H Abdullah Machrus, Mantan Bendahara PBNU Wafat (Sumber Gambar : Nu Online)
H Abdullah Machrus, Mantan Bendahara PBNU Wafat (Sumber Gambar : Nu Online)

H Abdullah Machrus, Mantan Bendahara PBNU Wafat

Kepergian H. Abdullah Machrus sangat mengagetkan warga nahdliyyin khususnya di Kota Pekalongan. Pasalnya, saat jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan bertaziyah ke rumah Sampangan Gang VI Pekalongan Senin (3/2) Abdullah Machrus tampak sehat dan bisa berkomunikasi dengan baik dan lalu lalang menemui tamu tamu yang bertaziyah di rumah kediamannya.

Sang Pencerah Muslim

Wakil Rais PCNU Kota Pekalongan, H. Abu Almafachir, mengaku kaget atas kabar meninggalnya H. Abdullah Machrus yang beredar melalui SMS, BBM maupun facebook.

"Saya tidak mengira kalau H. Abdullah Machrus pergi begitu cepatnya menyusul istrinya yang belum genap 7 hari," ujar H. Abu Almafachir.

Sang Pencerah Muslim

Sosok H. Abdullah Machrus, di samping aktifis di Nahdlatul Ulama, beliau adalah sosok pengusaha batik yang pernah moncer di zaman orde baru. Pasalnya, batik yang berlabel Mahkota Agung selalu menjadi seragam resmi istana kepresidenan dan keluarga Soeharto.

Tidak hanya di bidang bisnis batik Abdullah Machrus yang asli Semarang meraih sukses, dalam membina keluarga pun, juga dinilai berhasil. Atas prestasinya, dirinya mendapat penghargaan sebagai pemenang Pemilihan Keluarga Sakinah Teladan Provinsi Jateng 2007.

Dari tujuh anaknya, enam di antaranya sudah sarjana. Anaknya yang satu lagi tinggal selangkah menyusul meraih sarjana. Hebatnya, bukan hanya sarjana yang diraih, semuanya pernah menjadi santri di sebuah pondok pesantren dan kini juga sudah bisa hidup mandiri dari usahanya sendiri serta berhaji. Yang menarik lagi, bukan hanya anak-anaknya yang menjadi sarjana. Menantunya pun menjadi sarjana.

Apa kunci sukses membentuk keluarga sakinah? Menurut dia, sebenarnya ada pada istrinya. Saya ini bekerja sebagai wiraswasta, sehingga seringkali ke luar kota. Kegiatan saya di bidang sosial seabrek, sehingga jarang sekali saya berada di rumah. Karena itu, pendidikan anak-anak itu sebagian besar karena peran ibu, tuturnya.

Dalam pembelajaran kepada anak, diakui, memang yang diutamakan adalah kedisiplinan dan kejujuran. Bagi dia, anak harus tahu kapan waktu untuk beribadah, belajar, bermain, dan membantu orang tua.

Sebagai orang tua, Machrus selalu mengingatkan pada anaknya untuk menjaga dan menunaikan salat lima waktu. Bahkan juga mendorong anak-anaknya untuk shalat sunah seperti tahajud, duha, awwabin, dan rawatib.

Di antara pondok pesantren yang menjadi tempat mendidik agama anak-anaknya adalah Ponpes Al Hikmah Pati, Ponpes Al Islah Putra dan Al Ishom Putri, Mayong Jepara, Ponpes Maunah Sari Kediri, Jatim, serta beberapa ponpes di Jakarta dan Yogyakarta.

Abdullah Machrus adalah anak ke-4 dari pasangan Hj Aisyah Anwar dan Machrus Dhubian Al Hafidz, seorang veteran yang berjualan barang-barang kelontong di Pasar Johar Semarang pada waktu itu. (Abdul Muiz/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sunnah, Kajian Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. H Abdullah Machrus, Mantan Bendahara PBNU Wafat di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock