Rabu, 11 Februari 2015

Hindari Penyusup, 27 Tim LSN Region 1 Jateng Duji Baca Qunut dan Shalawat Nariyah

Kendal, Sang Pencerah Muslim - Liga Santri Nusantara (LSN) Regional 1 Jawa Tengah dibuka di Lapangan Garuda Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Ahad (3/9). Untuk memverifikasi pemain, pihak penyelenggara melakukan tes terhadap para pemain. Mereka diuji membaca doa qunut dan shalawat Nariyah.

Ujicoba ini sebagai upaya meminimalisasi adanya pemain yang bukan dari kalangan santri, yakni pemain bon.

Hindari Penyusup, 27 Tim LSN Region 1 Jateng Duji Baca Qunut dan Shalawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Hindari Penyusup, 27 Tim LSN Region 1 Jateng Duji Baca Qunut dan Shalawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Hindari Penyusup, 27 Tim LSN Region 1 Jateng Duji Baca Qunut dan Shalawat Nariyah

"Tapi semua tadi sudah bisa baca doa qunut dan shalawat Nariyah," kata Ketua Panitia Pelaksana LSN Regional 1 Jateng Sholahuddin Alahmadi.

Sholahuddin mengatakan, regional 1 Jateng diikuti oleh 27 tim yang terdiri atas 27 pondok pesantren. Zona Semarang Raya (Kota dan Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal) dibuka di Kendal yang diikuti 14 tim.

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan zona Pati Raya (Demak, Kudus, Jepara, Pati, Rembang, BLora, Grobogan) terdiri atas 13 tim. Rencananya akan dibuka di Kabupaten Blora pada 15 September 2017 mendatang. Kick Off dilakukan oleh anggota DPR RI Alamuddin Dimyati Rais atau Gus Salam.

"Khusus untuk di zona Semarang Raya yang di Kendal, akan memperebutkan piala Gus Alam Cup," kata Sholahuddin.

Sang Pencerah Muslim

Koordinator LSN Regional Jateng Fahsin M Faal mengatakan, di beberapa regional sudah hampir menyelesaikan pertandingan dan menemukan juara region. Diharapkan, juara regional I Jateng akan bisa masuk putaran nasional dan menjadi juara nasional.

"Kalau tahun lalu di Stadion Maguwoharjo Sleman finalnya diwakili oleh Jateng dan DIY, dan untuk Jateng diwakili regional I Jateng saat itu Solo Raya, harapannya tahun ini regional 1 Jateng bisa masuk ke final lagi," katanya.

Menurutnya, ada semangat baru penyelenggaraan LSN tahun ini. Pelaksananya adalah Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) atau asosiasi pondok pesantren bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

"Ini adalah putaran ketiga LSN. Harapan kita semua bahwa tahun ini adalah titik tolak jadi penyelenggaraan yang mandiri, profesional, berkualitas. Maka besar harapan tahun 2018 LSN sudah bisa diakui sebagai liga amatir resmi dari PSSI," katanya.

Jika sudah bisa mandiri, maka tahun depan ketika sudah masuk menjadi liga amatir PSSI maka potensi dari para santri ponpes sudah masuk database PSSI. "Bahkan mulai tahun ini, data para pemain sudah masuk database PSSI," ujarnya.

Harapannya, imbuh Fahsin, ke depan LSN bisa dikelola secara profesional sehingga potensi santri bisa berkembang. Jika tahun 2016 lalu ada peserta LSN dari Sulteng, Muhammad Raffly, yang mampu menembus skuad timnas U-19 asuhan pelatih Indra Syafri, tahun ini diharap lebih banyak lagi.

"Tahun ini harus bisa lebih banyak yang masuk," katanya.

Ketua RMI Jateng, KH Manzur Labib mengatakan, pihaknya berharap, jika pada tahun lalu yang masuk final adalah dari Jateng Region 1, maka tahun ini Region 1 mestinya juga bisa masuk ke final kembali.

Anggota DPR RI, Alamuddin Dimyati Rois atau Gus Salam, mengatakan bahwa saat ini santri sudah pernah ada yang jadi Presiden RI, Menteri, Anggota DPR RI, Kepala daerah, polisi, TNI, dan lain-lain. Sayangnya, dari banyaknya pemain sepakbola di Indonesia dan dunia, hanya segelintir yang dari santri.

"Maka kita berharap tahun ini separuh dari pemain nasional adalah dari santri, sebagai bukti bahwa santri serba bisa. Harapannya pemain dari regional 1 bisa muncul pemain seperti RonaldoM messi, sebab mereka yang tidak mondok saja bisa, masak santri yang mondok kok malah tidak bisa?" katanya.

Sementara itu, pada laga perdana adalah peserta dari Ponpes Al-Itqon Bugen Semarang (Al-Itqon FC) dengan Ponpes Ashabul Kahfi Polaman Mijen Semarang (Aska FC). (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Kajian Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Hindari Penyusup, 27 Tim LSN Region 1 Jateng Duji Baca Qunut dan Shalawat Nariyah di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock