Pamekasan, Sang Pencerah Muslim
Perang pemikiran di Indonesia tampaknya lebih masif di dunia maya. Media-media massa dalam wujud online bertebaran, ditopang dengan penggunaan media sosial (medsos) semacam Twitter, Facebook, Instagram, dan sejenisnya yang dilakukan secara agresif dan terencana.
PCNU Pamekasan Dorong Santri Aktif di Dunia Maya (Sumber Gambar : Nu Online) |
PCNU Pamekasan Dorong Santri Aktif di Dunia Maya
"Untuk itu, para pemuda santri mesti kreatif dan aktif. Tidak hanya di dunia nyata, tapi juga terlibat dalam perang pemikiran di dunia maya," tegas Ketua PCNU Pamekasan KHR Taufiq Hasyim saat memberi sambutan dalam pembukaan Kopdar Netizen di Pesantren Sabilul Ihsan, Teja Barat, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Ahad (5/3).Kegiatan yang diikuti puluhan pemuda dan santri di Kabupaten Pamekasan tersebut dipelopori oleh LTNNU dan Lakpesdam PCNU Kabupaten Pamekasan. Dalam pembukaannya, dilangsungkan seminar bertemakan "Sosiologi dan Peta Media Sosial dalam Ghazwatul Fikr di Indonesia".
Dalam kesempatan itu, Kiai Taufiq menambahkan, keaktifan di dunia maya tidak cukup tanpa ditopang dengan kreativitas yang tinggi. Termasuk, penguasaan terhadap keterampilan jurnalistik.
"Kami sangat bangga dengan kegiatan ini. Harapannya, melalui Kopdar Netizen, nanti lahir kader-kader NU andal yang dapat mewarnai pemikiran positif di dunia maya dan nyata lewat karya-karyanya yang mencerahkan," tukas Pengasuh Pesantren Sumber Anom, Palengaan, Pamekasan tersebut.
Sang Pencerah Muslim
Kopdar Netizen PCNU Pamekasan berlangsung sehari. Panitia membagi peserta ke dalam kelas jurnalistik santri An-Nahdliyyah dan kelas medsos Netizen NU. Hasilnya, mereka siap membuat buletin An Nahdiyah dan mencetak buku biografi tokoh ulama pesantren. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)Sang Pencerah Muslim
Dari Nu Online: nu.or.idSang Pencerah Muslim Sejarah, Lomba Sang Pencerah Muslim