Selasa, 25 Juni 2013

Ini Dia Cikal Bakal Terorisme dan Radikalisme

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Kombes Pol Rikwanto menyebut cikal bakal dari terorisme dan radikalisme adalah ketiadaan sikap toleransi terhadap sesama. Dalam seminar nasional yang diselenggarakan PP IPPNU, Rikwanto mengatakan, dari sikap intoleransi ini pada tingkat ekstremnya melahirkan paham radikal dan paham terror.

“Cikal bakal radikalisme itu dimulai dari intoleransi,” kata Rikwanto dalam seminar bertajuk Youth: Terorism dan Tolerance di Pusat Kebudayaan Amerika, Lantai 3 Gedung Pacific Place, Jakarta Kamis, (14/4).

Ini Dia Cikal Bakal Terorisme dan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Dia Cikal Bakal Terorisme dan Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Dia Cikal Bakal Terorisme dan Radikalisme

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa salah satu cara para teroris melakukan kaderisasi adalah cuci otak. Menurutnya, ada oknum-oknum tertentu yang mengintai dan mengawasi orang yang dianggap memiliki potensi dan kecenderungan untuk bergabung bersama kelompok radikal.

Sang Pencerah Muslim

“Jadi dari intoleransi, radikalisme kemudian muncul terorisme. Inilah problematika bangsa kita,” jelasnya.

Terorisme, lanjut Rikwanto, memiliki dampak besar antara lain merosotnya kewibawaan negara, melemahnya sendi perekonomian, dan merebaknya intoleransi dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Sang Pencerah Muslim

“Menurut ahli-ahli di luar negeri, seharusnya Indonesia sudah terpecah belah. Negara Papua sendiri, Sulawesi sendiri, Sumatera sendiri. Kita tidak pecah karena masih ada orang-orang baik di kita dan Tuhan belum meridhai, tapi potensi untuk pecah besar sekali kita,” kata laki-laki yang pernah menjabat sebagai Kapolres Klaten tersebut.

Sementara narasumber lainnya H As’ad Said Ali menilai bahwa gerakan terorisme dan radikalisme bukanlah masalah agama, tapi masalah politik. “Ada pesantren menjadi tempat terorisme itu salah. Karena pesantren NU, Muhammadiyah, Persis dan lainnya itu tidak ada yang mengajari santri (untuk menjadi) teroris,” ungkapnya.

As’ad mengatakan bahwa ada permasalahan yang lebih besar yaitu intoleransi. “Terorisme sebenarnya masalahnya lebih kecil, ada masalah yang lebih besar yaitu hancurnya toleransi,” jelas mantan Wakil Kepala BIN ini.

“Pertama memang terorisme harus dihancurkan lebih dulu. Kedua, kelompok yang berpaham radikal. Tidak semua yang radikal pakai teroris, tapi (menggunakan jalan) politik. Inilah mereka yang menghendaki negara di luar Pancasila. Ini yang bikin radikal,” lanjutnya.

Untuk meredam itu semua, As’ad? mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali pada nilai-nilai keindonesiaan, Pancasila, dan Islam moderat. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Ini Dia Cikal Bakal Terorisme dan Radikalisme di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock