Jakarta, Sang Pencerah Muslim
Sekretaris Jenderal Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Eko Darwanto menyayangkan banyaknya pengusaha yang mencurigai para buruh ketika membentuk serikat buruh sebagai wadah penyaluran aspirasi.
![]() |
Sarbumusi Sayangkan Banyak Pengusaha Tak Paham UU Ketenagakerjaan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Sarbumusi Sayangkan Banyak Pengusaha Tak Paham UU Ketenagakerjaan
“Kita bikin serikat buruh dianggap melawan,” kata Eko Darwanto pada acara Kopi Darat Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) di lantai 5, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (2/5).Menurut Eko, hal itu karena banyak pengusaha yang tidak paham mengenai Undang-Undang ketenagakerjaan, dan hubungan industri.
Padahal, katanya, seorang pengusaha harus mengizinkan serikat buruh di dalam. “Kalau tidak diizinkan, terkena pidana itu,” katanya
Sang Pencerah Muslim
Oleh karenanya, Eko mengingatkan tugas serikat buruh untuk mendorong supaya teman-teman buruh menyadari haknya. Selain itu, ia juga mengingatkan pengusaha dan pemerintah supaya perusahaan ini diberikan pemahaman yang jelas soal hubungan industrial yang baik.Pada acara yang bertema “NU, Negara & Pemberdayaan Pekerja/Buruh Indonesia” ini, Eko juga menjelaskan tentang berbagai kewajiban pengusaha yang harus diberikan kepada para buruh.
“Pengusaha harus memenuhi kewajibannya sebagai pengusaha; membayarkan gaji, menyiapkan pesangon, THR, jaminan sosial, banyak,” katanya
Selain Eko Darwanto, hadir juga sebagai pembicara Suharyono (ILO Indonesia), dan Muchtar Said (Dosen UNU Indonesia). (Husni Sahal/Abdullah Alawi)
Dari Nu Online: nu.or.id