Sabtu, 24 Februari 2018

Harlah Fatayat NU Brebes Usung Drama Kematian Khilafah

Brebes, Sang Pencerah Muslim

Peringatan Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU tingkat Kabupaten Brebes diisi dengan drama tentang kematian Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Aktivis teater Fatayat NU dalam pementasan mempertunjukkan perlakuan HTI yang menebar kebencian yang digambarkan dengan wanita-wanita bercadar, menganiaya wanita nahdliyah yang takzim mengikuti jejak Wali Songo.

Dalam pementasan wanita-wanita bercadar itu merayu dan mengajak mendirikan khilafah.

Harlah Fatayat NU Brebes Usung Drama Kematian Khilafah (Sumber Gambar : Nu Online)
Harlah Fatayat NU Brebes Usung Drama Kematian Khilafah (Sumber Gambar : Nu Online)

Harlah Fatayat NU Brebes Usung Drama Kematian Khilafah

“Lewat drama, pesan-pesan sosial bisa disampaikan secara gamblang tanpa kesan menggurui,” kata Ketua Fatayat NU Brebes Mukminah di sela pagelaran di Lapangan PG Kersana, Brebes, Ahad (14/5).

Sang Pencerah Muslim

Mukminah menerangkan, kebencian HTI terhadap Pancasila, NKRI, dan mengganggap pemimpin kafir sebagai taghut tidak bisa ditolerir lagi sehingga wajar kalau kemudian pemerintah dengan tegas membubarkan organisasi berdalih Islam tersebut.

Drama ini menggambarkan HTI dengan lantang menghina tradisi Nahdliyin dengan sebutan bidah, kafir dan neraka serta mengumbar kebencian terhadap pemerintahan yang sah, NKRI.

Sang Pencerah Muslim

Di harlah Ke-67 Bupati Brebes Hj Priyanti menyebut Fatayat NU sebagai wanita hebat. Karena dari tangan dan hati ibu-ibu muda Fatayat mampu mengantarkan putra-putrinya menjadi anak yang saleh-saleh.

Dia juga meminta Fatayat untuk menjadi garda terdepan dalam pembangunan umat. Termasuk membantu pembangunan daerah dengan bersinergi yang apik antara kegiatan Fatayat dengan program yang pemerintah.

“Sinegi yang baik dan kokoh, akan mensukseskan pembangunan demi kesejahteraan umat,” ungkapnya.

Sementara Sastrouw Al-Ngatawi menyampaikan hadirin untuk kuat-kuat mempertahankan tradisi NU. Jangan digubris orang-orang yang berkoar dengan menghina-hina tradisi NU. Tradisi NU justru mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Para pendahulu negara telah meletakan pondasi yang kuat dengan Pancsila sebagai dasar negara. Namun tidak berarti negara Indonesia harus menjadi negara Islam karena sudah hidup dalam kebinekaan.

Tiga peserta trainer of training (TOT) Fatayat NU yang digelar beberapa waktu lalu di obyek wisata Guci Kabupaten Tegal diberikan hadiah. (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Habib Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Harlah Fatayat NU Brebes Usung Drama Kematian Khilafah di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock