Milan, Sang Pencerah Muslim. Karena ketidaktahuan, suatu kali pernah ada seorang Muslim asal Indonesia dimakamkan dengan cara Nasrani sebagaimana mayoritas penduduk di Milan, Italia. Atas dasar ini Komunitas Islam Muslim Indonesia Milano (KMIM) pun dibentuk.?
KMIM yang diresmikan pada 17 Juli 2016 menjadi wadah memperdalam pengetahuan agama dan ajang silaturahim masyarakat Muslim Indonesia di Italia.
NU Belanda Dakwah untuk Komunitas Muslim di Italia (Sumber Gambar : Nu Online) |
NU Belanda Dakwah untuk Komunitas Muslim di Italia
Menurut Ahmad Basshofi Habieb, salah satu pengurus KMIM, anggota pengajian terdiri dari ekspatriat Indonesia dan mahasiswa Muslim Indonesia yang tinggal di Milan dan beberapa kota lain di Italia.KMIM pada awal april 2017 ini memutuskan untuk mengundang perwakilan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda untuk memberikan ceramah di Milan, Italia pascagelaran Konferensi Internasional Islam Nusantara di Amsterdam dan Den Haag akhir Maret lalu.?
Wakil Ketua PCINU Belanda Ustadz Syahril Siddiq yang membidangi pengembangan riset, kajian, pengembangan sumber daya manusia, sistem kaderisasi dan konsolidasi eksternal hadir dan menyampaikan ceramahnya.
Sang Pencerah Muslim
Mengusung "Tema Takwa dan Solidaritas Kemanusiaan", Syahril menyampaikan dasar-dasar ketaqwaan yaitu iman, islam dan ihsan dan hubungannya dengan persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah islamiyah), sesama warga negara (ukhuwah wathaniyyah), dan sesama manusia (ukhuwah basyariyyah).Hidup dalam masyarakat baru, katanya, pasti akan menemui tradisi-tradisi baru yang berbeda dengan tradisi-tradisi di negara asal. Dengan demikian, tradisi-tradisi negara asal yang baik harus dipertahankan. Jika ada tradisi-tradisi baru dimana kita tinggal sekarang, maka harus diambil selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. “Ini sesuai dengan prinsip al-muhafadhatu ‘alal al-qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” ujar Syahril.
Sang Pencerah Muslim
Ia menegaskan, sebagai Muslim terutama yang hidup sebagai minoritas harus berpegang teguh pada ajaran Islam walaupun tantangan muncul dalam kehidupan sehari-hari.?Selain itu, diaspora Muslim Indonesia merupakan peluang dakwah kepada masyarakat Italia bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang (rahmatan lil ‘alamin) sehingga bisa menghapus stigma negatif yang dipropagandakan oleh media-media di Barat. “Oleh karena itu, Muslim Indonesia di Milan harus menjunjung tinggi toleransi dan hormat menghormati dengan pemeluk agama lain agar mereka dihormati juga sebagai Muslim,” tutur kandidat doktor di Leiden University ini.?
Menurut KMIM, Islam adalah agama kedua terbesar setelah Katolik di kota Milan. Selain diaspora muslim Indonesia, di Milan terdapat beberapa masjid yang dikelola oleh komunitas Turki dan Maroko. (Red: Mahbib)
?
Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah Sang Pencerah Muslim