Selasa, 25 Februari 2014

Sesepuh NU Hadiri Lailatul Ijtima PWNU Sulsel

Makassar, Sang Pencerah Muslim. Beberapa sesepuh NU di Sulawesi Selatan tampak hadir dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ ke-5 yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan di kediaman Ketua Yayasan Wakaf UMI H. Mochtar Noer Jaya dan Rektor UMI Prof Masrurah Mochtar, Kamis (13/3) malam

Hadir antara lain H. Naharuddin Tinulu Mantan Bupati Wajo, H. Abdurrahman mantan Ketua NU Sulsel yang juga Ketua Badan Pengawas Yayasan Perguruan Tinggi Al Gazali UIM, KH Baharuddin HS Rais Syuriyah NU Makassar, KH Busthani Syarief, KH Aburrahman K mantan Kakanwil Agama Sulsel, serta beberapa tokoh Sulawesi Selatan seperti Rektor UIM Andi Majdah M Zain, Ketua Muslimat NU Nurul Fuadi, Guru-guru besar UMI, UIM, UIN, Unhas dan para Ketua Lembaga/Lajnah dan Badan Ototnom NU Sulsel.

Sesepuh NU Hadiri Lailatul Ijtima PWNU Sulsel (Sumber Gambar : Nu Online)
Sesepuh NU Hadiri Lailatul Ijtima PWNU Sulsel (Sumber Gambar : Nu Online)

Sesepuh NU Hadiri Lailatul Ijtima PWNU Sulsel

“Program Lailatul Ijtima’ senantiasa dilaksanakan dari rumah ke rumah tokoh NU untuk mempererat silaturrahim sesama warga Nahdliyin dan tentunya mendengarkan taushiyah dari ulama NU,” kata Arfin Hamid mewakil pengurus Tanfidziah NU Sulsel.

Sang Pencerah Muslim

Rais Syuriyah PWNU Sulsel Gurutta Haji Sanusi Baco memulai taushiyahnya tentang keutamaan membaca basmalah, Bismillahirrahmanisrrahim. Ia mengatakan, setiap melakukan aktifitas hendaknya selalu dimulai kalimat basmalah. Hal ini disebabkan manusia sumber kelemahan dan kealpaan. Dengan membaca basmalah tanda manusia menyerahkan segalanya pada Allah Yang Maha Kuat

Sang Pencerah Muslim

Selain menjelaskan keutamaan membaca basmalah, Gurutta Sanusi sangat prihatin kondisi Indonesia yang akhir-akhir ini tertimpa bencana silih berganti, mulai dari gunung Sinabung, Kelud, banjir dimana-mana, dan di Riau penuh dengan asap yang mengganggu aktifitas warga, serta masih banyak lagi bencana yang menimpa.

Manusia hanya mampu berdoa, semoga bencana membawa hikmah untuk meningkatkan ketaqwaan kita sebagai hamba Allah. Manusia sesungguhnya sumber keterbatasan. Gurutta memberikan ilustrasi, manusia yang berada di bulan ketergantungannya terhadap udara sangatlah tinggi. Begitupun kelak di akhirat manusia membutuhkan pertolongan, namun pertolongan hanyalah dari Allah dan yang dikehendakiNya.

Gurutta juga dalam juga menjelaskan keutamaan ulama dan penuntut ilmu, dengan menjelaskan kisah Imam Syafi’I berguru kepada Imam Malik. Begitu tawadhunya Imam Syafi’I terhadap Imam Malik sehingga Imam Malik mengangkat Imam Syafi’I sebagai asistennya.

Selain tawadhu atau rendah hati, Imam Syafii dikenal dengan kecerdasannya yang mampu menghafal semua pelajaran yang diberikannya Sang Guru. Hal ini sejalan dengan ungkapan para Al Hakimun (orang bijak) dalam syairnya “Orang yang pintar lebih banyak diam dan orang yang bodoh lebih banyak bicara”. Semoga taushiyah ini menjadi pelajaran bagi kita semua sebagai warga Nahdliyin yang mencintai ulama. (Andy Muhammad Idris/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pondok Pesantren Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Sesepuh NU Hadiri Lailatul Ijtima PWNU Sulsel di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock