Yogyakarta, Sang Pencerah Muslim. Di rapat koordinasi menyambut bulan Ramdhan antara Pengurus Wilayah NU DIY, Lembaga Dakwah NU DIY dan Lembaga Ta’lif Wa Nasyr NU DIY, di lantai 1 Gedung PWNU DIY, Jum’at Malam (28/3), Majalah Bangkit banjir pujian.
“Alhamdulillah, berkat doa restu dari sesepuh, kini Majalah Bangkit sudah mulai merambah Jateng, terutama daerah sekitar pantura, seperti Jepara, Kudus, Pati. Selain itu, PCNU Magelang sudah minta 50 eksemplar tiap bulannya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil ketua, Drs. H. Suharto Djuwaini, M.Pd.I memberikan pujiannya kepada Bangkit.
Pujian serupa juga datang dari Katib Syuriah PWNU DIY, KH. Chasan Abdullah.
“Saya juga memberikan apresiasi atas meluasnya pasar Majalah Bangkit. Dulu itu, Bangkit di eranya KH. Asy’ari Abta, tidak hanya menjajah Jateng, tetapi juga sampai Surabaya bahkan luar Jawa. Kalau teman-teman Bangkit saat ini mengulang hal itu atau bahkan lebih dari itu, maka itu sangat luar biasa,” ujarnya.
“Selain itu, Majalah Bangkit juga harus mulai berpikir untuk melakukan kaderisasi terhadap kaum muda NU, terutama dari kalangan santri agar menjadi jurnalis-jurnalis muda yang berkompeten dan profesional,” tambahnya.
Respon positif terhadap perkembangan Majalah Bangkit juga dilontarkan oleh Rais Syuriah PWNU DIY, KH. Asy’ari Abta.
“Alhamdulillah Bangkit sekarang sudah mulai berkembang. Dulu itu memang Pak Muhammadun saya paksa untuk menerbitkan Bangkit setiap bulan, kalau tidak akan saya pecat,” kelakar KH. Asy’ari Abta yang kemudian disambut gelak tawa para peserta yang hadir. (Nur Rokhim)
Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah Sang Pencerah Muslim
Pasar Meluas, Majalah BANGKIT Banjir Pujian (Sumber Gambar : Nu Online) |
Pasar Meluas, Majalah BANGKIT Banjir Pujian
Pada kesempatan tersebut, Pemred Majalah Bangkit PWNU DIY, Muhammadun mengungkapkan bahwa pasar Bangkit sudah mulai meluas.“Alhamdulillah, berkat doa restu dari sesepuh, kini Majalah Bangkit sudah mulai merambah Jateng, terutama daerah sekitar pantura, seperti Jepara, Kudus, Pati. Selain itu, PCNU Magelang sudah minta 50 eksemplar tiap bulannya.
Sang Pencerah Muslim
Tidak hanya itu saja, PCNU Purworejo kemarin sudah mengontak kami. Mereka mau berlangganan dan menjadi partner Bangkit asal mereka diberi space untuk berita-berita sekitar Purworejo,” ujar Muhammadun.Menanggapi hal tersebut, Wakil ketua, Drs. H. Suharto Djuwaini, M.Pd.I memberikan pujiannya kepada Bangkit.
Sang Pencerah Muslim
“Saya katakan jos dan salut kepada Majalah Bangkit karena sudah konsisten terbit setiap bulan dan kini kabarnya pasar Bangkit sudah meluas. Meski dengan modal yang sangat minim, tetapi akhirnya Bangkit bisa benar-benar bangkit,” ujarnya di hadapan jajaran PWNU DIY.Pujian serupa juga datang dari Katib Syuriah PWNU DIY, KH. Chasan Abdullah.
“Saya juga memberikan apresiasi atas meluasnya pasar Majalah Bangkit. Dulu itu, Bangkit di eranya KH. Asy’ari Abta, tidak hanya menjajah Jateng, tetapi juga sampai Surabaya bahkan luar Jawa. Kalau teman-teman Bangkit saat ini mengulang hal itu atau bahkan lebih dari itu, maka itu sangat luar biasa,” ujarnya.
“Selain itu, Majalah Bangkit juga harus mulai berpikir untuk melakukan kaderisasi terhadap kaum muda NU, terutama dari kalangan santri agar menjadi jurnalis-jurnalis muda yang berkompeten dan profesional,” tambahnya.
Respon positif terhadap perkembangan Majalah Bangkit juga dilontarkan oleh Rais Syuriah PWNU DIY, KH. Asy’ari Abta.
“Alhamdulillah Bangkit sekarang sudah mulai berkembang. Dulu itu memang Pak Muhammadun saya paksa untuk menerbitkan Bangkit setiap bulan, kalau tidak akan saya pecat,” kelakar KH. Asy’ari Abta yang kemudian disambut gelak tawa para peserta yang hadir. (Nur Rokhim)
Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah Sang Pencerah Muslim