Kamis, 11 Januari 2018

Terjun di Masyarakat, Alumni Pesantren Harus ‘Berperang’

Cirebon, Sang Pencerah Muslim. Kembali ke tengah masyarakat, alumni pesantren harus memiliki tekad dan kemauan untuk berperang. Artinya mereka hadir bukan sekadar sebagai penonton atau umat pinggiran. Tetapi mereka berkontribusi secara aktif sesuai kebutuhan warga.

Demikian ditegaskan KH Said Aqil Siroj saat menyampaikan tausiyah dalam rangka Peringatan Haul ke-24 KH Aqil Siroj dan Khotmil Alquran serta Alfiyah Ibnu Malik di Majlis Tarbiyatul Mubtadi’ien (MTM) Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (14/12).

Terjun di Masyarakat, Alumni Pesantren Harus ‘Berperang’ (Sumber Gambar : Nu Online)
Terjun di Masyarakat, Alumni Pesantren Harus ‘Berperang’ (Sumber Gambar : Nu Online)

Terjun di Masyarakat, Alumni Pesantren Harus ‘Berperang’

Kalimat ummatan wasathan dalam Al-Quran bisa diarahkan ke dalam makna terjun ke tengah- masyarakat, bukan hanya di pinggir, atau sekedar menjadi penonton, tegas Kiai Said.

Sang Pencerah Muslim

Perang yang dimaksud, sambung Kiai Said, adalah peperangan moral dan budaya, peperangan pendidikan, serta perang untuk membangun masyarakat dan kemanusiaan. Karenanya, alumni pesantren harus bisa bergerak di tengah masyarakat untuk menjaga akhlak, moral, dan tradisi budaya sebagai identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kiai Said menyimpulkan, kekuatan mempetahankan kesatuan Indonesia terletak pada niat dan tekad masyarakat untuk mempertahankan tradisi dan budaya warisan secara turun-temurun. Peringatan haul, tahlil, marhabanan dan lain sebagainya, tradisi yang patut dipertahankan.

Sang Pencerah Muslim

“Bertahannya budaya menunjukkan bahwa kita wujud dan ada. Jika sudah ada, maka kita mudah melawan segala jenis ancaman pemecah belah kesatuan bangsa,” pungkas Kiai Said di hadapan ribuan jamaah yang menghadiri malam puncak peringatan haul KH Aqil Siroj.

Mereka terdiri dari alumni, tokoh pesantren Cirebon, pejabat pemerintahan, dan warga umum.

Sementara KH Aqil Siroj merupakan tokoh pendiri MTM. Ia orang tua KH Said Aqil Siroj. Kiai Aqil dilahirkan pada 1917 dan wafat pada 1990. Selain haul Kiai Aqil, perhelatan ini digelar untuk memperingati wafatnya KH Nashir Abu Bakar dan Nyai Afifah Harun, ibu Kiai Said. (Sobih Adnan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Terjun di Masyarakat, Alumni Pesantren Harus ‘Berperang’ di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock